Jumat, 01 September 2017

Raja-Raja Majapahit


Raja-raja Majapahit
Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309)
Merupakan pendiri kerajaan Majapahit, pada masa pemerintahannya, Raden Wijaya dibantu oleh mereka yang turut berjasa dalam merintis berdirinya Kerajaan Majapahit, Aryawiraraja yang sangat besar jasanya diberi kekuasaan atas sebelah Timur meliputi daerah Lumajang, Blambangan. Raden Wijaya memerintah dengan sangat baik dan bijaksana. Susunan pemerintahannya tidak berbeda dengan susunan pemerintahan Kerajaan Singasari.  Raja Jayanegara (1309-1328)
Kala Gemet naik tahta menggantikan ayahnya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada Masa pemerintahannnya ditandai dengan pemberontakan-pemberontakan. Misalnya pemberontakan Ranggalawe 1231 saka, pemberontakan Lembu Sora 1233 saka, pemberontakan Juru Demung 1235 saka, pemberontakan Gajah Biru 1236 saka, Pemberontakan Nambi, Lasem, Semi, Kuti dengan peristiwa Bandaderga. Pemberontakan Kuti adalah pemberontakan yang berbahaya, hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Namun semua itu dapat diatasi. Raja Jayanegara dibunuh oleh tabibnya sendiri yang bernama Tanca. Tanca akhirnya dibunuh pula oleh Gajah Mada. Tribuwana Tunggadewi (1328 – 1350) 
Raja Jayanegara meninggal tanpa meninggalkan seorang putrapun, oleh karena itu yang seharusnya menjadi raja adalah Gayatri, tetapi karena ia telah menjadi seorang Bhiksu maka digantikan oleh putrinya Bhre Kahuripan dengan gelar Tribuwana Tunggadewi, yang dibantu oleh suaminya yang bernama Kartawardhana. Pada tahun 1331 timbul pemberontakan yang dilakukan oleh daerah Sadeng dan Keta (Besuki). Pemberontakan ini berhasil ditumpas oleh Gajah Mada yang pada saat itu menjabat Patih Daha. Atas jasanya ini Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit menggantikan Pu Naga. Gajah Mada kemudian berusaha menunjukkan kesetiaannya, ia bercita-cita menyatukan wilayah Nusantara yang dibantu oleh Mpu Nala dan Adityawarman. Pada tahun 1339, Gajah Mada bersumpah tidak makan Palapa sebelum wilayah Nusantara bersatu. Sumpahnya itu dikenal dengan Sumpah Palapa, adapun isi dari amukti palapa adalah sebagai berikut :”Lamun luwas kalah nusantara isum amakti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, ring Sunda, ring Palembang, ring Tumasik,

Kamis, 18 Desember 2014

Sejarah Arkeologi Maritim Ditinjau dari perkembangan perahu di Indonesia

Sejarah Arkeologi Maritim Ditinjau dari perkembangan perahu di Indonesia

A.    Latar Belakang Masalah.
Indonesia merupakan Negara yang terkenal dengan negara maritim karena wilayah indonesia lebih dari separuhnya adalah wilayah perairan. Selain itu indonesia jug terkenal sebagai negara seribu pulau karena negara indonesia memiliki banyak pulau-pulau yang berjajar dari Sabang sampai Merauke. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia tentunya tidak pernah lepas dari perkembangan teknologi pelayaran, dalam hal ini mengkaji mengenai teknologi perahu yang merupakan saah satu hasil budaya bahari yang sejak lama telah memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah Indonesia.
Perkembangan perahu di Nusantara terjadi sejak masa prasejarah yang telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia di dunia termasuk Nusantara. Perahu selain memiliki fungsi sosial ekonomi sebagai alat transportasi air, untuk berkomunikasi antar masyarakat, perdagangan dan sarana mencari ikan, perahu juga berkaitan erat dengan religi masyarakat pendukungnya yang mendiami pulau-pulau di Nusantara. Berdasarkan data dan bukti-bukti yang menunjukkan adanya perkembangan perahu di Nusantara memang belum banyak dikaji, sehingga dalam penjelasan yang lebih kongkret mengenai perkembangan sejarah maritim di Nusantara belum banyak peneliti yang mendeskripsikannya.
 Dalam perkembangannya perahu di Nusantara memilki beberapa karakteristik model dan bentuk perahu yang didasari oleh fungsi dan kegunaannya. Bentuk perahu yang ada di Nusantara memiliki perbedaan baik dari segi bentuk dan teknologi yang telah dipakai dalam pembuatan perahu. Perbedaan perahu yang terdapat di nusantara didasari oleh faktor alam dan faktor manusia itu sendiri Dalam penulisan makalah ini akan dijelaskan mengenai perkembagan perahu berdasarkan periodisasinya dimulai dari zaman prasejarah kemudian berlanjut pada masa kerajaan Hindu-Budha. Dalam hal ini penulis akan mencoba mengemukakan materi penjelasan mengenai perkembangan teknologi maupun periodisasi penggunaan perahu dalam kehiduapan masyarakat di Nusantara.



  1. Rumusan Masalah.
           1.       Bagaimana perkembangan perahu pada masa Prasejarah di Nusantara?
           2.       Bagaimana perkembangan perahu pada masa kerajaan di Nusantara ?

  1. Tujuan Penelitian
          1.        Untuk mengetahui perkembangan perahu pada masa Prasejarah di Nusantara.
          2.        Untuk mengetahui perkembangan perahu pada masa kerajaan di Nusantara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Perkembangan Perahu pada masa Prasejarah.
Menurut catatan prasejarah, asal mula transportasi air melalui penyebrangan sungai sudah dilakukan sejak zaman Paleolitik atau zaman batu yang merupakan zaman purba ketika manusia masih mennggunakan peralatan batu. Kemudian berkembang pada zaman Neolitik yang sudah menggunakan peralatan batu cetakan halus. Transportasi laut yang mula-mula muncul adalah coracle yang dikenal di Inggris, dengan bentuk seperti mangkuk bulat telur yang terbuat dari kerangka kayu yang dilapisi denan kulit binatang yang kemudian berkembang menjadi kano.
Perahu jenis kano mulai berkembang di Nusantara dan berawal pada zaman Neolitik. Perkembangan kano mulai diadaptasikan dan dibuat oleh manusia pada zaman itu dengan peralatan seadanya. Mengenai cara pembuatannnya akan dijelaskan lebih rinci dalam pernyataan dibawah ini.
“Perkembangan Kano di Nusantara sudah dikenal manusia pada masa Neolitik, dimana pada cara pembuatannya manusia pada zaman itu menggunakan batang pohon yang telah ditumbangkan kemudian dipotong dengan peralatan batu, ukuran potongan disesuaikan dengan ukuran perahu yang akan dibuat, kemudian kulit-kulit pohon dikelupas dengan menggunakan peralatan beliung dan belicung. Sedangkan untuk membuat rongga lubang, batang dibakar sambil dihaluskan menggunakan beliung dan belicung” (Pramono, 2005:103).

Senin, 28 April 2014

PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA PERADABAN BACHSON HUABIN

Pengaruh budaya dan Peradaban  Bacson, Hoa - Bihn, dan Dongson dengan perkembangan budaya masyarakat awal di kepulauan Indonesia

Secara geografis, wilayah Indonesia berada pada posisi silang di antara dua benua (Asia dan Australia) dan diantara dua samudera (Hindia dan Pasifik). Posisi silang tersebut menjadikan Indonesia mudah mendapatkan pengaruh dari luar, terutama pengaruh terhadap peradaban dan budaya. Untuk dapat lebih memahami apa dan bagaimana pengaruh dari luar tersebut terhadap peradaban dan budaya Indonesia, perhatikan uraian materi di bawah ini dengan saksama!

Peradaban Lembah Sungai Mekong.
.LokasiPeradaban Lembah Sungai Mekong beraal dari Daerah pegunungan Kwen Lun di Asia Tengah yang mengalir melalui daerah Cina Selatan, Sungai Mkong menjadi perbatasan antara  Thailand dan Indo Cina dan membangun Tanjung Kamboja seperti paruh bebek. Sehingga nantinya Sungai Mekong memberikan kesuburan tanah kepada daerah-daerah yang dilalui, seperti Laos, Vietnam, dan Kamboja.

2. Pendukung Manusia-manusia kuno juga berasal dari Asia Tengah. Melalui sungai atau lembah mereka menyebar ke daerah pantai. Penyebaran mereka mungkin disebabkan karena adanya wabah penyakit atau bencana alam. Dari fosil yang ditemukan, dapat dinyatakan bahwa mereka terdiri atas beberapa macam ras, yaitu: 
a. Ras Papua Melanesoid,
b. Ras Europaede
c. Ras Mongoloide
d. Ras Austroloide
e. Ras Melayu
Istilah bacson-hoabinh ini dipergunakan sejak tahun 1920 -an yaitu untuk
menunjukan suatu tempat pembuatan alat -alat batu yang khas dengan ciridari
peninggalan kebudayaan bacson-hoabinh
Percampuran antara Ras Papua Melanesoid dengan Ras Europaede, mereka melahirkan bangsa Melayu yang berkulit sawo matang. Daerah Teluk Tonkin di  Indo Cina merupakan tanah air mereka yang kedua. Dari Indo Cina mereka menyebar ke Kamboja, Muangthai yang kemudian menjadi bangsa  Austro-Asia, dan sebagian besar ke kepulauan yang kemudian menjadi bangsa Austronesia.

3.      Pusat Peradaban

Pada lembah sungai Mekong terdapat dua pusat peradaban, yaitu:

a. BacsonHoabinh yang nantinya terkenal dengan kebudayaan Mesolithikum atau kebudayaan batu tengah.
b.Dongson yang nantinya terkenal dengan kebudayaan perunggu.

4.      Kehidupan Masyarakat.
Para ahli berpendapat bahwa masyarakat pendukung Peradaban Lembah Sungai Mekong berasal dari Asia Tengah. Melalui sungai alau lembah- lembah mereka menyebar ke daerah pantai  dan akhirnya sampai dan hidup menetap di Lembah Sungai Mekong. Kehidupan mereka adalah sebagai berikut:
a.       Memiliki kepandaian dalam bercocok tanam, baik dalam tingkat berladang maupun bersawah
LATIHAN 1.1
1. Berikan contoh tentang ilmu perbintangan yang kamu ketahui!
2. jelaskan keadaan masyarakat lembah sungai Mekong!
Bercocok tanam meliputi berladang maupun bersawah. Hasilnya berupa padi yang merupakan bahan makanan pokok, di samping palawija yang merupakan tanaman selingan, seperti kacang, kedelai, dan jagung. Untuk mengerjakan sawah, mereka menggunakan bajak yang ditarik oleh kerbau atau sapi.

b.      Memiliki keahlian membuat perahu yang disebut perahu bercadik.
Perahu ini dipergunakan untuk perpindahan dari daratan Asia ke daerah kepulauan (Austronesia). Salah satu ciri khas perahu buatan bangsa Melayu adalah dipergunakannya cadik. Cadik terbuat dari kayu atau bambu dan yang membuat perahu menjadi seimbang sehingga tidak mudah goyang.
c.       Memiliki pengetahuan tentang perbintangan ( astronomi)
Pengetahuan astronomi dipergunakan bangsa Melayu untuk pertanian dan pelayaran. Gugusan bintang Waluku yang bentuknya seperti bajak dipergunakan sebagai tanda untuk mengetahui datangnya musim bercocok tanam; sedangkan gugusan Bintang Salib Selatan dipergunakan untuk

mengetahui arah dalam pelayaran.

d.       Mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme
Pemujaan roh nenek moyang (animisme) dan pemujaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib (dinamisme) adalah kepercayaan yang mereka kenal. Dalam prakteknya kedua macam kepercayaan itu menimbulkan kebudayaan wayang, pemujaan makam dan sebagainya.

Sabtu, 29 Maret 2014

Latar Belakang Timbulnya Sistem Tanam Paksa



Pada tahun 1830, Johannes van den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda yang diserahi tugas tugas utama meningkatkan produksi tanaman ekspor yang terhenti selama sistem pajak tanah berlangsung. Beban tugas yang berat tersebut didorong oleh keadaan parah keuangan negeri Belanda karena hutang yang besar. Menurut Poesponegoro (2008: 325) menyatakan bahwa masalah keuangan yang membelit Belanda tidak dapat ditanggulangi Belanda sendiri, pemikiran timbul untuk mencari pemecahan-pemecahannya di koloni-koloninya di Asia, yaitu di Indonesia. Hasil pertimbangan-pertimbangan ini menjadi gagasan Sistem Tanam Paksa yang diintroduksi oleh van den Bosch sendiri.
Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) merupakan sebuah eksperimen unik dalam rekayasa sosio-ekonomi.  Van den Bosch  adalah salah satu orang dari Belanda yang diangkat menjadi Komisaris Jenderal yang memiliki kekuasaan luar biasa, yang pada saat itu menguasai sepenuhnya di Indonesia. Ia menerapkan Sistem Tanam Paksa untuk orang-orang pribumi Jawa guna sebagai bentuk pembaharuan dari sistem sebelumnya yang pernah mengalami kegagalan dalam pelaksanaannya, yaitu sistem pajak tanah. Sebelumnya, pelaksanaan sistem ini  menimbulkan beberapa sikap buruk yang dimiliki dari orang Belanda, diantaranya Belanda tidak dapat menciptakan hubungan baik dengan pihak petani Jawa, sehingga kekerabatan antara mereka tidak terjalin dengan baik. Belanda juga tidak mencoba untuk mendekati para bupati dan kepala desa, yang nantinya dapat membantu mereka untuk mengekspor  tanaman-tanaman yang terdapat di Jawa untuk dimanfaatkan pihak Belanda sendiri.
Melihat kegagalan dari sistem tersebut, akhirnya Van den Bosch beralih ke sistem yang baru yaitu cultuurstelsel (tanam paksa). Dengan mengamati letak geografis di pulau Jawa  yang sangat luas dan memiliki berbagai macam tanaman berharga, Belanda membuat peraturan baru yang jauh berbeda dari sistem sebelumnya. Diantaranya adalah merubah strategi pada pajak yang dikehendaki dengan mengharuskan rakyat Jawa membayarnya dalam bentuk barang, yaitu menyerahkan sebagian hasil-hasil pertanian mereka untuk diserahkan kepada pihak Belanda, bukan lagi dengan menyerahkan dalam bentuk uang yang dilakukan pada masa pajak tanah.
Setelah tiba di Indonesia (1830) Van den Bosch menyusun program sebagai berikut :
1.      sistem sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaannya sulit.
2.      Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah.  
3.      Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya kepada pemerintah Belanda.

Jumat, 15 November 2013

Faktor-Faktor penyebab kehancuran VOC

VOC ( Verenigde Oostindische Compagnie) atau yang biasanya kita kenal dengan kongsi dagang milik belanda ini telah berdiri sejak 1602 ini yang pertama kali datang ke indonesia untuk melakukan perdagangan keseluruh benua asia. tapi tahukah kalian bahwa VOC dulunya merupakan salah satu kongsi dagang yang paling berkuasa dan berjaya karena mereka memiliki banyak laba dari hasil penjualan rempah-rempah dan barang komoditi lainnya dari Asia yang kemudian dijual ke Eropa. Kemudia perusahaan yang dimiliki mayoritas seluruh warga negara Belanda ini pernah mengalami kebangkrutan dan akhirnya semua aset-asetnya diambil oleh pemerintahan Belanda pada sekitar abad ke-18. fajtor-faktor penyebab kebangkrutan VOC antara lain:

Selasa, 24 September 2013

muncul dan berkembangnya agama hindu dan budha

A.    MUNCUL dan BERKEMBANGNYA AGAMA HINDU di INDIA
1. MUNCULNYA AGAMA HINDU di INDIA
Perkembangan agama Hindu-Budha tidak dapat lepas dari peradaban lembah Sungai Indus, di India. Di Indialah mulai tumbuh dan berkembang agama dan budaya Hindu dan Budha. Dari tempat tersebut mulai menyebarkan agama Hindu-Budha ke tempat lain di dunia. Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus) melalui celah Kaiber (Kaiber Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam. Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
Orang Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida yang masih memuja roh nenek moyang. Berkembanglah Agama Hindu yang merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Terjadi perpaduan antara budaya Arya dan Dravida yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Istilah Hindu diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu yaitu di Lembah Sungai Indus/ Sungai Shindu/ Hindustan sehingga disebut kebudayaan Hindu yang selanjutnya menjadi agama Hindu. Daerah perkembangan pertama agama Hindu adalah di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu).

DEWA
Orang Arya percaya dan memuja banyak dewa (Polytheisme). Bagi mereka, tiap-tiap dewa merupakan lambang kekuatan terhadap alam sehingga perlu disembah/ dipuja dan dihormati. Contoh dewa dalam kepercayaan bangsa Arya:
Pretivi sebagai dewa Bumi, Surya sebagai Dewa Matahari, Vayu sebagai Dewa Angin, Varuna sebagai Dewa Laut, Agni sebagai Dewa Api.
Dalam ajaran agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu:
Brahma sebagai dewa pencipta segala sesuatu.
Wisnu sebagai dewa pemelihara alam
Siwa sebagai dewa perusak
Ketiga dewa tersebut dikenal dengan sebutan Tri Murti

KITAB SUCI
Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda) artinya pengetahuan tentang agama. Pemujaan terhadap para dewa-dewa dipimpin oleh golongan pendeta/Brahmana. Ajaran ritual yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan upacara keagamaan yang ditulis oleh para Brahmana disebut kitab Veda/Weda yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:
·        Reg Veda, berisi tentang ajaran-ajaran Hindu, merupakan kitab tertua (1500-900 SM) kira-kira muncul saat bangsa Aria ada di Punjab.
·        Yajur Veda, berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama, lahir saat bangsa Aria menguasai daerah Gangga Tengah.
·        Sama Veda, berisi nyanyian puji-pujian yang wajib dinyanyikan saat diselenggarakan upacara agama.
·        Atharwa Veda, berisi kumpulan mantera-mantera gaib, doa-doa untuk menyembuhkan penyakit. Doa/mantra muncul saat bangsa Arya menguasai Gangga Hilir.

Selain itu terdapat kitab-kitab sebagai berikut.
ü      Kitab Brahmanas berisi pedoman ritual keagamaan bagi para Brahmana. Kitab Brahmana merupakan tafsir dari kitab Weda
ü      Upanishad berisi khotbah-khotbah gaib. Kitab Upanisad berisi ajaran tentang cara-cara  menghindarkan diri dari samsara.
ü      Aranyakas berisi kitab untuk para pertapa.

Om merupakan simbol agama Hindu jika diucapkan secara sangat sakral sama saja dengan berdoa itu sendiri.


Kamis, 20 Juni 2013

peranan habibie dala pelepasan timor-timor


PERANAN B.J HABIBIE DALAM PELEPASAN TIMOR-TIMOR
Presiden Habbibie pada waktu itu menyiapkan opsi jajak pendapat di timor timur dan presiden B.J habibie memberikan 3 opsi. Di bawah proposal Habibie pemerintah di Jakarta bertanggung jawab hanya untuk kebijaksanaan luar negeri, menjaga musuh dari penyerbuan oleh negeri asing, dan masalah keuangan. Proposal Habibie merupakan otonomi luas di mana Jakarta bertanggung jawab untuk hanya tiga (3) bidang; urusan hubungan luar negeri, pertahanan terhadap luar, dan aspek kebijaksanaan moneter dan fiskil. Dalam bulan Agustus Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia dan Portugal bertemu untuk pembicaraan mendalam mengenai masa depan Timor Timur. Akan tetapi kedua pihak masih mengalami perbedaan pendapat. Indonesia menganggap pelaksanaan otonomi luas di Timor Timur sebagai penyelesaian akhir masalah sementara Portugal melihat otonomi luas sebagai langkah pertama dalam proses kemerdekaan Timor Timur.  (Habibie, Bacharuddin Jusuf: 2006)
Menurut presiden Habibie setelah selama 24 tahun indonesia memberikan bantuan berupa pembangunan di Timor- Timur dan berbagai upaya diplomatik  untuk menyelesaikan konflik telah dilaksnakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di timtim tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti, bahkan mendapat berbagai tekanan daru pihak internasional, maka wajar jika pemerintahan habibie kemudian meyerahkan masalah ini kepada pihak PBB. Presiden B.J Habibie mengadakan perundingan dialog segitiga antara Portugal, Indonesia dan pihak PBB ( Makmur,2008:347). Pemerintah indonesia juga memberikan alternatif khusus terhadap Timtim yakni dengan memberikan otonomi khusus.  Kemudian pada tanggal 12 maret 1999, terjadi lagi perundingan yang menghasilkan naskah kesepakaan Indonesia dan Portugal untuk mengadakan pemungutan suara langsung atau jajak pendapat dengan sponsor untuk mengetahui keinginan rakyat Timtim . kesepakatan ini diumumkan didalam markas PBB di New York, dengan syarat pemungutan suara dilakukan dengan demokratis dan referendum

Raja-Raja Majapahit

Raja-raja Majapahit Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309) Merupakan pendiri kerajaan Majapahit, pada masa pemerintahannya, Raden Wijaya d...