Selasa, 15 Mei 2012

Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia


Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
  1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
  2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
  3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
  4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.

Minggu, 13 Mei 2012

Silabus dan RPP Sejarah SMA kelas X IPS

bagi para guru dan calon guru yang ingin membuat Silabus, enggak usah repot-repot disini kami menyediakan kumpulan silabus sejarah SMA kelas X yang mudah-mudahan berguna bagi anda semua,,,
RPP kelas XII IPS Semester I
RPP Sejarah Kelas XII IPS 
Masih banyak lagi SIlabus dan RPP yang telah kami sediakan di bawah ini,,,

PERBEDAAN KEBUDAYAAN AGAMA HINDU DAN ISLAM DI JAWA BARAT

PERBEDAAN KEBUDAYAAN AGAMA HINDU DAN ISLAM DI JAWA BARAT

Pengaruh kebudayaan hindu di Jawa Tengah nampak pada pertengahan abad ke-5. Pengaruh itu agaknya untuk pertama kali mengandung lapisan atas. Karenanya dengan bukti-bukti yang sudah ditemukan seperti bukti prasejarah belum dapat diketahui pengaruh kebudayaan hindu telah meresap ke kalangan masyarakat bawah. Oleh karena itu pula kemungkinan besar hanya sebagian kecil masyarakat pada saat itu yang telah memeluk agama hindu. Sedangkan sebagian besar anggota masyarakat masih memeluk atau memuja nenek moyang mereka (Kosoh dkk, 1979:58). Dengan adanya pengaruh yang ditimbulkan dari agama Hindu maka kepercayaan yang memuja nenek moyang tersebut semakin hari berkurang dan berganti dengan memuja dewa atau dapat dikatakan mereka memiliki kepercayaan Hindu.
Agama Hindu
Kemungkinan besar pada saat itu hanya kalangan atas yang menganut ajaran agama hindu, karena dianggap hanya lapisan yang boleh menganut atau yang pertama kali mengenal agama hindu. Sedangkan masyarakat lapisan bawah masih belum yakin atau mengerti tentang ajaran agama tersebut, sehingga kalangan bawah masih terfokus pada nenek moyang mereka. Dalam waktu yang bertahap agama tersebut mulai dikenal oleh masyarakat bawah sedikit demi sedikit, sejak saat itulah ada perubahan dari sebagian besar masyarakat. Dengan masuknya agama ini yang telah dikenal dan dianut masyarakat kebudayaan yang ada turut serta berubah secara bertahap, mulai dari pemujaan, bahasa, tulisan dan pemerintahan. Walaupun hal itu belum maksimal, karena masih ada sebagian masyarakat yang tetap mempertahankan ajaran asli yang dianutnya yaitu pemujaan roh-roh nenek moyang. Perubahan ini membawa Indonesia semakin berkembang bagi kebudayaan baik bahasa, tulisan dan ajaran agama
Kitab Agama Hindu
Ketika budaya Hindu memasuki tanah nusantara, dewa-dewa yang terdapat pada agama hindu dianggap sebagai leluhur atau roh nenek moyang oleh negeri ini. secara struktural agama yang terdapat dalam kedua sistim yang berbeda atau berlainan hanya nama-nama saja (Kosoh dkk, 1979:75)Dewa-dewa ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang agama hindu di Indonesia dengan alasan-alasan tertentu, disebabkan oleh peran dewa-dewa ini sangat berpengaruh bagi perkembangan hindu di berbagai aspek. Selain itu juga kita ketahui bahwa sebelum adanya agama hindu di nusantara, masyarakat lebih mengenal dengan pemujaan roh nenek moyang mereka, hal itu sudah menjadi kepercayaan bagi masyarakat sebelum masuknya hindu, jadi tidak mengherankan bahwa mulainya hindu masuk ke nusantara masyarakat lebih mengenal dewa-dewanya dengan sebutan roh nenek moyang dalam agama hindu

sejarah Budi Utomo


Seri Tokoh Pembebasan Nasional  »  Tokoh
Budi Utomo Menuju Sarekat Islam (Bagian Kedua/selesai)

Tirto Adisurjo ialah bekas murid Stovia, seperti juga Soewardi Soerjaningrat. Ia kemudian menjadi pemimpin redaksi majalah Medan Priyayi. Melihat majalah yang dipimpinnya itu jelas dia condong kepada gerakan priyayi. Berturut-turut didirikannya pada tahun 1909 Sarekat dagang Islam di Batavia (Jakarta), dan tahun 1911 Sarekat Dagang Islam di Bogor. Seperti dikatakan olehnya, maksud mendirikan perkumpulan ini ialah untuk menentang perbuatan curang saudagar Cina yang menual bahan batik dengan berpedoman : “Menjual barang yang busuk dengan harga yang mahal.” Ini ucapannya untuk berpropaganda. Tetapi dengan berpropaganda semacam itu tidak akan mendapat banyak pengikut.
Maka Raden Mas Tirto Adisurjo pun berkeliling ke seluruh Jawa, meskipun yang dikunjungi hanya kota-kota besar saja. Di kota-kota besar itu, masing-masing dianjurkannya mendirikan Sarekat Dagang Islam. Akhirnya dia sampai Sala dan di sana dicobanya pula mendirikan Sarekat Dagang Islam dengan semboyan : “Kebebasan ekonomi rakyat menjadi tujuan, Islam jiwanya, guna kekuatan dan persatuan”. Perkumpulan yang didirikan di Sala itu diketuai oleh Haji Samanhudi, merupakan cabang dari Sarekat Dagang Islam yang ada di Bogor dan diberi nama pergerakan. Sifat perkumpulan itu disebutnya nasional demokratis. Ini berbau politik, tetapi dikemukakan sebagai kata berselimut.
Nama Sarekat Dagang Islam itu tidak lama, karena kemudian dijadikan Sarekat Islam, sebagaimana direncanakan oleh Raden Mas Tirto Adisurjo. Peraturan Dasarnya disusun pada tanggal 9 November 1911, antara lain :
Pasal 1 : Perkumpulan Sarekat Islam akan didirikan pada tiap-tiap tempat di mana terdapat anggota sekurang-kurangnya 50 orang. (Jadi rencananya untuk menyebarkan sarekat Islam di seluruh Jawa, tetapi di tiap-tiap tempat harus ada 50 orang anggota. Kalau anggotanya kurang dari 50 orang, tidak diadakan.)
Pasal 2 : Tujuannya :
1. Mencapai supaya anggota satu sama lain bergaul sebagai saudara. Dasarnya ialah: Agama Islam, menurut perseorangan, satu sama lain sebagai saudara.
2. Memperkuat semangat persatuan dan bahu-membahu antara umat Islam. (Masih didasarkan pada Islam.)
3. Yang lain-lain dengan jalan yang sah yang tidak bertentangan dengan Undang-undang negeri dan pendirian pemerintah. (Jadi tidak boleh bertentangan dengan peraturan negerii dan pemerintah, meninggikan derajat bangsa untuk mencapai perkembangan kemajuan dan kebesaran negeri.)
Sekalipun tidak berpolitik, hal itu sudah merupakan politik. Meninggikan derajat bangsa untuk mencapai perkembangan , kemajuan dan kebesaran negeri hanya bisa dicapai dengan gerakan politik.
Tetapi, di luar dari itu semua, belum didapat keterangan, apa sebabnya waktu itu tidak ada hubungannya dengan Tjokroaminoto.

Sabtu, 12 Mei 2012

Sejarah Kerajaan Aceh


Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh berdiri menjelang keruntuhan Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majaphit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-14 M, kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M).

Peta Kerajaan Aceh

Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat Syah naih tahta menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan dan mempersatukan wilayah Aceh dalam kekuasaannya, termasuk menaklukkan kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun 1511 M, kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di Aceh dan pesisir timur Sumatera seperti Peurelak (di Aceh Timur), Pedir (di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru (di Sumatera Utara) sudah berada di bawah pengaruh kolonial Portugis. Mughayat Syah dikenal sangat anti pada Portugis, karena itu, untuk menghambat pengaruh Portugis, kerajaan-kerajaan kecil tersebut kemudian ia taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat itu, kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam dengan wilayah yang luas, hasil dari penaklukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.

Bangunan Masjid Tertua di Indonesia


 SEJARAH MASJID WAPAUWE  


              Masjid Wapauwe pada awalnya berdiri sekitar tahun 1414 di Desa Kaitetu, Pulau Ambon, Jasirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.Mulanya Masjid ini bernama Masjid Wawane karena dibangun di Lereng Gunung Wawane oleh Pernada Jamilu, keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara). Kedatangan Perdana Jamilu ke tanah Hitu sekitar tahun 1400 M, yakni untuk mengembangkan ajaran Islam pada lima negeri di sekitar pegunungan Wawane yakni Assen, Wawane, Atetu, Tehala dan Nukuhaly, yang sebelumnya sudah dibawa oleh mubaligh dari negeri Arab.  Kedatangan mubaligh dari Arab ini bertujuan untuk mensyiarkan agama Islam di tanah Maluku.Masjid yang masih dipertahankan dalam arsitektur aslinya ini, berdiri di atas sebidang tanah yang oleh warga setempat diberi namaTeon Samaiha. Bangunan ini Bangunan induk Masjid Wapauwe hanya berukuran 10 x 10 meter, sedangkan bangunan tambahan yang merupakan serambi berukuran 6,35 x 4,75 meter. Letaknya di antara pemukiman penduduk Kaitetu dalam bentuk yang sangat sederhana.Kemudian bangunan Masjid ini mengalami perpindahan tempat akibat gangguan dari Belanda yang menginjakkan kakinya di Tanah Hitu pada tahun 1580 setelah Portugis di tahun 1512. Sebelum pecah Perang Wawane tahun 1634, Belanda sudah mengganggu kedamaian penduduk lima kampung yang telah menganut ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari. Merasa tidak aman dengan ulah Belanda, Masjid Wawane dipindahkan pada tahun 1614 ke Kampung Tehala yang berjarak 6 kilometer sebelah timur Wawane. Kondisi tempat pertama masjid ini berada yakni di Lereng Gunung Wawane, dan sekarang ini sudah menyerupai kuburan..Tempat kedua masjid ini berada di suatu daratan dimana banyak tumbuh pepohonan mangga hutan atau mangga berabu yang dalam bahasa Kaitetu disebut Wapa.Itulah sebabnya masjid ini diganti namanya dengan sebutan Masjid Wapauwe, artinya masjid yang didirikan di bawah pohon mangga berabu.
A.   Pendirian Masjid
Masjid di Desa Kaitetu, Pulau Ambon, Jasirah Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.pertama kali di bangun oleh perdana Jamilu bersama warga desa di Kaitetu, jamilu merupakan seorang seorang penyiar agama dari islam, beliau datang ke Maluku bersama empat pernada lainnya dan tugasnya untuk menyiarkan agam islam di Maluku yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh para mubaligh dari arab. Jamilu mengajarkan Islam di Negeri Asen, Wawane, Atetu, Tehala, dan Nukuhaly, di pegunungan Wawane yang sebelumnya sudah dibawa oleh mubaligh dari Timur Tengah.Jamilu jugalah yang mengajak masyarakat mendirikan mesjid di atas Bukit Wawane, sekitar 8 km sebelah selatan pesisir pantai.

Sejarah Kerajaan Samudra Pasai


Kerajaan Samudera Pasai Aceh

Bismillahir Rahmanir Rahiim
Berdasarkan berita Marcopolo (th 1292) dan Ibnu Batutah (abad 13). Pada tahun 1267 telah berdiri kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya Batu nisan makam Sultan Malik Al Saleh (th 1297) Raja pertama Samudra Pasai.
Kesultanan Samudera Pasai, juga dikenal dengan Samudera, Pasai, atau Samudera Darussalam, adalah kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih di sekitar Kota Lhokseumawe, Aceh Utara sekarang. Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad 13 oleh Nazimuddin Al Kamil, seorang laksamana laut Mesir. Pada Tahun 1283 Pasai dapat ditaklukannnya, kemudian mengangkat Marah Silu menjadi Raja Pasai pertama dengan gelar Sultan Malik Al Saleh (1285 – 1297). Makam Nahrasyiah Tri Ibnu Battutah, musafir Islam terkenal asal Maroko, mencatat hal yang sangat berkesan bagi dirinya saat mengunjungi sebuah kerajaan di pesisir pantai timur Sumatera sekitar tahun 1345 Masehi. Setelah berlayar selama 25 hari dari Barhnakar (sekarang masuk wilayah Myanmar), Battutah mendarat di sebuah tempat yang sangat subur. Perdagangan di daerah itu sangat maju, ditandai dengan penggunaan mata uang emas. Ia semakin takjub karena ketika turun ke kota ia mendapati sebuah kota besar yang sangat indah dengan dikelilingi dinding dan menara kayu.
Kota perdagangan di pesisir itu adalah ibu kota Kerajaan Samudera Pasai. Samudera Pasai (atau Pase jika mengikuti sebutan masyarakat setempat) bukan hanya tercatat sebagai kerajaan yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Islam di Nusantara. Pada masa pemerintahan Sultan Malikul Dhahir, Samudera Pasai berkembang menjadi pusat perdagangan internasional. Pelabuhannya diramaikan oleh pedagang-pedagang dari Asia, Afrika, Cina, dan Eropa.

Jumat, 11 Mei 2012

Letak Geografis Benua Asia


BENUA ASIA

I.  Kondisi Umum Benua Asia.
Asia merupakan benua terbesar yang berada di bumi.
  1. Luas wilayah benua Asia.
Sebagai benua terluas di bumi Asia mempunyai luas sekitar 43.998.920 Km2.
  1. Letak Astronomis Benua Asia.
Asia terletak di 77º LU-11º LS dan 26º BT-169º BT.
C. Letak Geografis Benua Asia. Secara geografis Asia terletak antara Benua Eropa dan Benua Australia serta di antara Samudera Hindia, Pasifik, dan Arktic.
D. Letak Geologis Benua Asia. Secara geologis Asia menyatu dengan Benua Eropa yang sering disebut Eurasia.
E. Batas-batas wilayah benua Asia;
1.      Utara : Samudera Arktic dan Selat Bering,
2.      Timur : Samudera Pasifik,
3.      Selatan : Samudera Hindia,
4.      Barat    : Laut Tengah dan Laut Merah
F. Bentang Alam
Relief Asia bergunung-gunung yang tertinggi adalah Pegunungan Himalaya dengan puncaknya yaitu Mount Everest 8848 M, yang juga merupakan puncak tertinggi di bumi. Semakin ke timur dan tenggara pegunungan Himalaya semakin landai. Di arah barat reliefnya semakin melandai membentuk plato-plato di kawasan Iran dan Turki. Kemudian terdapat pegunungan yang terpisah di antaranya yaitu: Jazirah Arab yaitu sepanjang laut merah Teluk Aden, Pegunungan di selatan yaitu pegunungan Dekkan, Pegungan di Sri Langka, Di Indonesia, dan lain-lain. Kemudian daratan rendah terdapat di daerah sekitar atau pinggir aliran sungai-sungai besar seperti S. Huang HO dan Hindust serta di daerah Indocina dan semenanjung Malaka. Adapun daerah Depresi atau tanah yang turun antara lain: D. Kaspia, Aral, Laut Baikal. Sungai besarnya antara lain: S. Yang Tse, Mekong, Huang HO, Amor, S. Brahma Putra, dan S. Indush.
G. Iklim.
Iklim di Asia beraneka ragam karena daerahnya yang sangat luas. Pembagiannya yaitu:
1.       Asia Utara : Continental Kutub, terutama wilayah Siberia Utara;
2.       Asia Tengah : Continental Kering, terutama Gurun Gobi.
3.       Asia Barat : Darat atau gurun,  terutama Jazirah Arab dan Plato Iran Iklim Mediterania, terutama Jazirah Anatolia.
4.       Asia selatan dan Tenggara : Tropis Basah.
5.       Jepang dan Semenanjung Korea : Sub Tropis.
H. Keadaan Penduduk.
Pada tahun 1998 diperkirakan jumlah penduduk Asia sebesar 3.604.000.000 jiwa. Penduduk Asia terdiri dari berbagai tip eras yang telah bercampur baur sehingga menimbulkan Asimilasi. Ras yang ada di Asia antara lain:
1.       Asia timur dan tenggara : Termasuk Ras Mongoloid dan Ras Melayu.
2.       Asia utara dan tengah : Mayoritas termasuk Ras Kaukasoid.
3.       Asia selatan bagian selatan : Mayoritas ras Kaukasoid dan Negroid.
4.       Asia kecil dan barat : Mayoritas ras Europoid dan Negroid.
5.       Asia barat bagian selatan : Mayoritas ras Negroid.
Kepadatan di Benua Asia tidak merata, tergantung dengan dimana tempat tersebut. Pada umumnya tempat yang paling padat adalah daerah lembah sungai dan daerah pantai.
I. Perekonomian penduduk.
Sebagian besar bermata pencaharian di bidang Agraris dan Pertambangan. Hanya beberapa Negara saja yang Industrinya telah berkembang, misalnya Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Pertambangan minyak bumi banyak dihasilkan di Timur tengah, Indonesia, dan Brunei Darusallam.

II. Beberapa Negara dikawasan Benua Asia.

kumpulan soal-soal sejarah


soal-soal sejarah  
1.     Di bawah ini merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat prasejarah pada tingkatan hidup berburu dan mengumpulkan makanan ... .
A.    sudah mengenal kebudayaan megalitikum
B.    mampu menghasilkan kerajinan kayu di masa awal perundagian
C.    alat-alatnya telah diupam dengan halus
D.    kehidupannya dipengaruhi ketersedian sumber daya alam
E.     peralatan hidupnya telah terbuat darilogam

2.     Bangunan  prasejarah yang termasuk hasil kebudayaan Megalitikum dan berfungsi sebagai meja batu untuk tempat meletakkan sesaji dikenal dengan ... .
A.    Dolmen
B.    Punden berundak
C.    Abris Saus Roche
D.    Sarcofagus
E.     Local indigeneous

3.     Nekara yang banyak ditemukan di Nusa Tenggara, Bali, Papua dan Sumatra merupakan peninggalan pada jaman ... .
A.    tembaga
B.    batu baru
C.    besi
D.    batu tengah
E.     perunggu

4.     Peninggalan kebudayaan bangsa Mesir Kuno yang dipergunakan sebagai tempat untuk pemujaan Dewa Amon Ra adalah ... .  
A.    Mastaba
B.    Obelisk
C.    Sphinx
D.    Pyramida
E.     Ziggurat

5.     Perangkat hukum peninggalan peradaban Romawi yang banyak ditiru Negara-negara Eropa adalah ... .
A.    Codex Yustinianus
B.    Coloseum
C.    Cloaxa Maxima
D.    Illyas dan Odysse
E.     Vini, Vidi, Vici

6.     Hasil karya sastra Jaman Majapahit yang menceritakan peristiwa Bubat (perang antara Majapahit dengan Padjajaran) adalah ... .
A.    Sutasoma
B.    Negarakertagama
C.    Pararaton
D.    Sorandaka
E.     Sundayana

Kamis, 10 Mei 2012

Kolam Segaran Majapahit


KOLAM SEGARAN  BANGUNAN PENINGGALAN HINDU BUDHA YANG ADA DI MOJOKERTO.
Oleh : Andy Candra LP
NIM: 100731403580
OFFERING A
A.  Deskripsi tentang Seputar Kolam Segaran
Kolam Segaran
Kolam Segaran

 Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont bekerjasama dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926. Sejak ditemukan hingga saat ini, telah beberapa kali dilakukan pemugaran yaitu pada tahun 1966, 1974, dan 1984. Bagi Kabupaten Mojokerto Kolam Segaran merupakan salah satu situs peninggalan Kerajaan Majapahit, yang dituahkan dan dibanggakan masyarakat Trowulan khususnya dan Mojokerto pada umumnya. Nama Kolam Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi bentuk pada kolam tersebut.Kolam ini memiliki panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal tepian 1,6 meter dengan kedalaman 2,88 meter. Sebagai pembatas, kolam ini menggunakan konstruksi batu bata. Dan uniknya, batu bata tersebut hanya ditata sedemikian rupa tanpa perekat dan hanya digosok – gosokkan satu sama lain. Saluran air masuk ke kolam ada di bagian tenggara. Sedangkan di sebelah selatan sudut timur laut dinding sisi luar terdapat 2 kolam kecil berhimpitan, sementara di sebelah barat sudut timur terdapat saluran air menembus sisi utara. Di bagian tenggara terdapat saluran air masuk ke kolam dan saluran air keluar di bagian barat laut. Sumber air kolam berasal dari Balong Bunder dan Balong Dowo yang berada di sebelah selatan dan barat daya kolam. Dan pintu masuknya terletak di sebelah barat, dengan bentuk tangga batu kuno. Selain dari dua sumber air tersebut, air dalam kolam Segaran juga berasal dari air hujan. Oleh karena itu, kolam tersebut selalu dipenuhi air dengan ketinggian 1,5 hingga 2 meter selama musim penghujan, namun konon kolam ini meskipun terjadi hujan lebat tapi kolam sgaran ini tak pernah banjir atau meluap dan sebaliknya meskipun kola mini di dalam masa kemarau yang panjang tetap saja debit airnya masih ada dan tak pernah kering. Letak Kolam Segaran sekitar 500 meter arah selatan jalan raya Mojokerto – Jombang, dan sekitar 5 meter dari Pusat Purbakala di Mojokerto. Dengan ukuran yang sangat besar itu, kolam yang menjadi salah satu simbol kejayaan Kerajaan Majapahit ini, diakui beberapa ahli anthropologi nasional sebagai kolam kuno terbesar di Indonesia. 0Kisah mistis keberadaan kolam ini, diawali saat pemugaran pertama dengan penemuan bandul jaring, kail pancing dari emas, dan sebuah piring berbahan emas dalam kondisi 60%. Semua penemuan itu tersurat di salah satu dinding Museum Trowulan. Posisinya di sebelah kanan batu Surya Majapahit.
Kolam SegaranKonon, pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengadakan pesta besar karena kedatangan duta dari Tiongkok, angkatan perang negeri Tartar. Raja menyuguhkan hidangan dengan perkakas dari emas, mulai nampan, piring sampai sendok. Para tamu puas dan menilai, Majapahit memang negara besar yang patur dihormati. Setelah pesta usai, sebelum para tamu pulang, Hayam Wuruk ingin memperlihatkan kekayaan Kerajaan yang terkenal sebagai negeri gemah ripah loh jinawi. Semua perkakas dari emas itu dibuang ke Kolam Segaran, tempat dimana pesta itu dilangsungkan. Karena benda-benda itu terkubur begitu lama, keberadaannya dikuasai makhluk gaib. Untuk mengangkat harta karun itu bukan persoalan gampang karena harus berhadapan dengan lelembut yang menguasai benda-benda tersebut. Tapi konon menurut cerita dari juru kunci pak Kuntoro di kolam segaran tersebut pada dasar  kolam dulunya dipasangkan jarring, gunanya untuk mengangkat kembali barang-barang yang telah dibuang di kolam segaran tersebut,
B. Fungsi Kolam Segaran

            Kolam segaran  ini bpada masa Kerajaan Majapahit berfungsi sebagai waduk dan penampung air, yang merupakan wujud kemampuan Kerajaan Majapahit akan teknologi bangunan basah, para ahli memperkirakan kolam ini sama dengan kata ”Telaga” yang disebut dalam kitab Negarakertagama.
Selain itu, ada cerita yang menyebutkan bahwa kolam tersebut sering dimanfaatkan para Maharaja Majapahit untuk bercengkerama dengan permaisuri dan para selir kedatonnya. Kolam tersebut juga digunakan Maharaja Hayam Wuruk untuk menjamu tamu agung dari Kerajaan Tiongkok. Fungsi yang lain yaitu untuk tempat bersantai para putri – putri raja, seperti yang telah disebutkan dalam kitab Negarakertagama di pupuh ke 38 yakni
Keindahan Bureng: telaga bergumpal air jernih. Kebirubiruan,   ditengah: candi  karang  bermekala. Tepinya rumah  berderet,  penuh  pelbagai  ragam  bunga.  Tujuan  para  pelancong   penyerap sari kesenangan)
    kolam Segaran juga difungsikan sebagai tempat penggemblengan para ksatria laut Majapahit. Namun pada masa sekarang kolam ini juga sering digunakan sebagai tempat berwisata untuk para masyarakat sekitar, selain itu kolam ini juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan cadangan air warga setempat dan kolam ini juga berfungsi sebagai tempat irigasi untuk mengairi sawah sawah warga di Trowulan. ini menyimpulkan bahwa, pembuatan kolam Segaran memiliki prioritas utama penunjang perekonomian rakyat, khususnya dibidang pertanian. Itu terbukti dari fungsinya saat ini sebagai waduk pengairan untuk sawah sawah masyarakat sekitarnya, selain itu dalam hari-hari besar keagamaan para pemeluk agama Hindu-budha tempat ini juga biasa digunakan untuk upacara larung saji masyarakat bali yang sengaja melakukan ritual di kolam segaran ini.

C. Hubungan Terhadap penduduk sekitar yang beragama islam

Menurut salah seorang warga sekitar yang saya temui beliau bernama pak parto beliau bekerja sebagai pencari ikan di kolam segaran Majapahit, beliau menerangkan bahwa tempat ini juga sering digunakan oleh warga sekitar yang mayoritas beragama islam sebagai tempat diadakan upacara Desa yang biasanya di sebut Ruah Desa, tempat ini pun juga biasanya digunakan sebagai tempat meminta ijin kepada para leluhur jika salah seorang warga mau mengadakan acara pernikahan maupun acara selamatan lainnya, karena kolam segaran ini masih dipercaya mempunyai andil besar terhadap mata pencaharian warga setempat disamping digunakan sebagai pengairan sawah warga( irigasi) juga digunakan sebagai tempat membudidayakan ikan, begitu kata pak parto yang sekaligus beliau juga pernah menemukan seekor ikan yang memiliki keanehan yang lain dari ikan pada umumnya, yaitu ikan ini pada kepalanya berbentuk seperti seekor buaya sedangkan badanya menyerupai badan ikan normal pada umumnya,

Sistem Politik Ekspansi ke Selatan oleh Jepang di Indonesia Pada Tahun 1930


Sistem Politik Ekspansi ke Selatan oleh Jepang di Indonesia Pada Tahun 1930
Abstract: Pemerintahan Jepang setelah Restorasi meiji mencanangkan diri untuk menjadikan negaranya lebih kuat. Atas dasar Nasionalisme mereka melakukan banyak sekali inovasi dari segala bidang. Salah satunya melakukan ekspansi ke Selatan. Meskipun melakukan banyak sekali inovasi namun Jepang sangat membutuhkan minyak dan berusaha untuk mendapatkan. Meskipun begitu ternyata Jepang belum mampu menahan diri untuk tidak melakukan tindakan Imperialisme seperti bangsa Eropa.
Kata-Kata Kunci: Ekspansi, Jepang, Militer, Sumber Daya Alam

Pendahuluan
Contoh dari keunikan hubungan dari dua Negara ini pada masa sekarang adalah proyek mobil nasional dari Indonesia. Sepertinya Jepang tidak senang dengan adanya proyek ini, karena menurut pandangan jepang proyek ini bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi dan pasar bebas. Ketidaksenangan jepang ini bahkan sampai merambah ke dunia internasional. Jepang mengancam akan melaporkan Indonesia dan membawa persoalan proyek mobil nasional itu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Walaupun kedua belah pihak masih berusaha untuk menemukan jalan keluar dari masalah ini tanpa menimbulkan konflik dari kedua belah pihak. Kasus tersebut menjadi contoh tentang betepa sensitifnya hubungan antara Indonesia dengan Jepang di bidang perdagangan. Dengan mempertimbangkan contoh itu, dapat diramalkan bahwa akan terjadi kasus yang lebih banyak dan lebih besar.
Hal itu adalah fakta yang terjadi pada abad ke-21 yang mengedepankan factor ekonomi sebagai factor utama. Jika kita melihat ke belakang yaitu pada masa abad ke-20, maka kondisinya akan berbeda. Pada abad ke-20, persaingan di utamakan pada bidang politik dan militer. Kondisi tersebut didorong keinginan dari Negara-negara di dunia untuk meluaskan kekuasaannya. Di masa ini terjadi politik Tripolar, yaitu politik yag melibatkan 3 jenis Negara. Jenis Negara yang pertama adalah Negara-negara Imperialis Barat (Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda), Negara Imperialis Timur (Jepang), dan Negara-negara terjajah (Korea, Indo-Cina, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Negara-negara kecil di Pasifik). Maka abad ke-21 diwarnai dengan persaingan di bidang ekonomi dan perdagangan yang semakin sengit. Persaingan ini lebih bersifat multi polar atau multi dimensi. Jenis Negara yang terlibat adalah Negara-negara industry maju, Negara-negara industry baru, dan Negara-negara berkembang. Sebelum terjadinya pendudukan Jepang ternyata jauh sebelum itu mereka telah memiliki rancana untuk melakukan ekspansi ke Selatan. Ekspansi yang bertujuan untuk mendapatkan wilayah dan sumber daya alam.
Pembahasan
Masuk dan berkembangnya para warga Jepang di Indonesia  
Perkembangan Negara Jepang pada abad ke-21 ini dapat dikatakan sangat pesat. Jepang tumbuh menjadi Negara yang maju dan menjadi Negara superior di kawasan benua Asia. Keberhasilan Jepang dalam memperoleh kemajuan yang sangat pesat ini tidak terlepas dari perjalan sejarah Negara Jepang sendiri. Sejarah Negara Jepang dapat dikatakan berliku, yaitu pada masa lalu Jepang juga pernah mengalami masa dimana kehidupan rakyat Jepang sengsara. Tetapi, factor yang dominan dari berhasilnya Jepang mengatasi masalah dalam negerinya adalah rasa nasionalisme yang tinggi dari rakyat jepang.
Ada banyak pendapat tentang kelahiran rasa Nasionalisme dari Bangsa Jepang. Ada sebuah pendapat yang menytakan bahwa rasa nasionalisme Jepang muncul pada masa isolasi Tokugawa (1693-1853). Pendapat ini beranggapan bahwa isolasi inilah yang melatarbelakagi munculnya rasa Nasionalisme. Pendapat lain beranggapan bahwa rasa Nasionalisme jepang muncul pada zaman Bakumatsu (akhir masa Tokugawa). Pendapat ini didasarkan munculnya gerakan anti orang asing pada masa itu. Dari pendapat kedua ini, gerakan anti orang asinglah yang menjadi awal munculnya rasa asionalisme. Isolasi yang terjadi pada masa Tokugawa ternyata telah membentuk kepribadian dari bangsa jepang (Goto, 1998: 17). Namun, yang terbentuk adalah masyarakat yang feodal.  System feodal ini tercermin dengan adanya pelapisan social atau Shinokoso. Pelapisan ini layaknya sebuah system kasta. Shinokoso ini bersifat kuat dan sulit terjadi mobilisasi social.
Pembagian kelas secara ketat dan penutupan negeri pada masa isolasi memang menumbuhkan feodalisme dan bukan nasionalisme. Sebab, dalam kenyataannya, secara garis besar masyarakat Tokugawa terbagi atas dua bagian, yaitu kelas bushi (samurai) dan nokosho (rakyat biasa). Kelas bushi hanya terdiri dari enam persen dari jumlah penduduk jepang keseluruhan. Sedangkan kelas nokosho terdiri dari sekitar Sembilan puluh pesen rakyat Jepang. Kedatangan kapal-kapal Rusia telah memaksa Jepang untuk meninggalkan system isolasinya. Kapal-kapal Rusia ini memaksa agar Bakufu (pemerintah Tokugawa) mau berdagang dengan mereka.
Setelah kejadian itu mulai munculnya benih-benih nasionalisme. Salah satu contohnya adalah muncul dan berkembangnya Koku gaku (studi nasional) yang dipelopori oleh Motoori Norinaga. Nasionalisme pada awalnya nasionalisme yang muncul berbentuk Tennoisme (memuliakan kaisar). Tetapi ideology inilah yang nantinya akan menumbuhkan rasa Nasionalisme pada rakyat Jepang. Rasa Nasionalisme ini pada akhirnya menjadi salah satu factor terjadinya Restorasi Meiji.
Pada masa Restorasi Meiji inilah Nasionalisme berkembang pesat. Pada masa ini Jepang mulai membuka diri dengan kebudayaan dan ilmu-ilmu yang berasal dari Negara asing. Factor-faktor yang mendorong berkembang pesatnya Nasionalisme pada masa ini diantaranya adalah sentralisasi dan standardisasi administrasi Negara. Hal itu terbukti dengan dibubarkannya Han yang disusul dengan pembentukan daerah provinsi pada tahun 1871. Didikuti juga dengan dibentuknya UU Wajib Militer (1872), peranan media massa, kominikasi, industrialisasi, dan pembentukan Negara konstitusi. Pada bidang militer, Jepang belajar kepada angkatan darat dari Jerman dan angkatan laut dari Inggris. Walaupun pada masa ini terjadi konflik antara golongan reformis dengan golongan tradisional, tetapi hal itu berhasil diatasi dan tidak terlalu menghambat perkembangan dari Negara Jepang.

kerajaan Demak


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Sebelumnya kerajaan Demak merupakan keadipatian vazal dari kerajaan Majapahit. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun 1550 (Soekmono: 1973). Raden patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang telah mendapatkan pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi menetap di Demak dan mengganti nama Demak menjadi Bintara.(Muljana: 2005). Raden Patah menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara, Demak..Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan Demak sebagai pusatnya. Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan dengan Majapahit saat itu, karena kondisi Kerajaan Majapahit yang memang dalam kondisi lemah. Bisa dikatakan munculnya Kerajaan Demak merupakan suatu proses Islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik. Apalagi munculnya Kerajaan Demak juga dipercepat dengan melemahnya pusat Kerajaan Majapahit sendiri, akibat pemberontakan serta perang perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja.( Poesponegoro: 1984).
            Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak berkembang sebagai  pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang, Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak  juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito (penghubung). 
            Namun sayangnya, Kerajaan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Bisa dipastikan bahwa pada tahun 1546, Kerajaan Demak berakhir. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Dari sini dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Pajang merupakan lanjutan dari Kerajaan Demak, dengan raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan Pajang adalah Jaka Tingkir
Materi
2.1 Sejarah Perkembangan Kerajaan DemaK
      2.1.1 Letak Geografis Kerajaan Demak
Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah, tetapi pada awal kemunculannya Kerajaan Demak mendapat bantuan dari para bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut agama Islam. Wilayah Kerajaan Demak pada awalnya hanya sebuah bawahan Kerajaan Majapahit, kemudian berkembang hingga mencapai Banten di Barat dan Pasuruan di Timur. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota

sejarah kerajaan pajang


A.                KERAJAAN PAJANG
2.1              Awal berdirinya Kerajaaan Pajang
Pada abad ke-14 Pajang sudah disebut dalam kitab Negarakertagama karena dikunjungi oleh Hayam Wuruk dalam perjalanannya memeriksa bagian Barat. Antara abad ke-11 dan 14 di Jawa Tengah Selatan tidak ada Kerajaan tetapi Majapahit masih berkuasa sampai kesana. Sementara itu, di Demak mulai muncul Kerajaan kecil yang didirikan oleh tokoh-tokoh beragama Islam. Namun, sampai awal abad ke-16 kewibawaan raja Majapahit masih diakui.
Baru pada akhir abad ke 17 dan awal abad ke-18 para penulis kronik di Kartasura menulis seluk beluk asal usul raja-raja Mataram dmana Pajang dilhat sebagai pendahulunya. Pajang sendiri sebagai kelanjutan dari Pengging pada tahun 1618 yang pernah dihancurkan ibukota dan sawah ladangnya oleh pasukan-pasukan dari Mataram karena memberontak. Di bekas kompleks keraton Raja Pajang yang dikubur di Butuh banyak ditemukan sisa-sisa keramik asal negeri Cina. 
Ceritera mengenai sejarah Pajang malah termuat dalam kitab Babad Banten yang menyebutkan Ki Andayaningrat berputera 2 orang yaitu, Kebo Kenanga dan Kebo Kanigara. Meskipun Majapahit ambruk pada tahun 1625, Pengging dibawah Kebo Kenanga berdaulat terus hingga pertengahan abad ke-16. untuk menundukkan pengging Raja Demak memanfaatkan jasa Ki Wanapala dan Sunan Kudus, dengan cara pendahuluan berupa adu kekuatan ngelmu.
Dua tahun kemudian, Kebo Kenanga berhasil dibunuh sedangkan anak laki-lakinya yaitu Jaka Tingkir kelak mengabdi ke Istana Demak untuk akhirnya mendirikan Kerajaan Pajang dengan sebutan Adi Wijaya.

2.2 Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Pajang
2.2.1 JAKA TINGKIR
Nama aslinya adalah Mas Karèbèt, putra Ki Ageng Pengging atau Ki Kebo Kenanga. Ketika ia dilahirkan, ayahnya sedang menggelar pertunjukan wayang beber dengan dalang Ki Ageng Tingkir.[1] Kedua ki ageng ini adalah murid Syekh Siti Jenar. Sepulang dari mendalang, Ki Ageng Tingkir jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sepuluh tahun kemudian, Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh memberontak terhadap Kesultanan Demak. Sebagai pelaksana hukuman ialah Sunan Kudus. Setelah kematian suaminya, Nyai Ageng Pengging jatuh sakit dan meninggal pula. Sejak itu, Mas Karebet diambil sebagai anak angkat Nyai Ageng Tingkir (janda Ki Ageng Tingkir). Mas Karebet tumbuh menjadi pemuda yang gemar bertapa, dan dijuluki Jaka Tingkir. Guru pertamanya adalah Sunan Kalijaga. Ia juga berguru pada Ki Ageng Sela, dan dipersaudarakan dengan ketiga cucu Ki Ageng yaitu, Ki Juru Martani, Ki Ageng Pemanahan, dan Ki Panjawi.
Silsilah Jaka Tingkir :
Andayaningrat (tidak diketahui nasabnya) + Ratu Pembayun (Putri Raja Brawijaya)→ Kebo kenanga (Putra Andayaningrat)+ Nyai Ageng Pengging→ Mas Karebet/Jaka Tingkir.
Meski dalam Babad Jawa, Adiwijaya lebih dilukiskan sebagai Raja yang serba lemah, tetapi kenyataannya sebagai ahli waris Kerajaan Demak ia mampu menguasai pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan baik. Perpindahan pusat Kerajaan ke pedalaman yang dilanjutkan lagi oleh Raja Mataram berpengaruh besar atas perkembangan peradaban Jawa pada abad ke-18 dan 19.
Daerah kekuasaan Pajang mencakup di sebelah Barat Bagelen (lembah Bogowonto) dan Kedu (lembah Progo atas).

Rabu, 09 Mei 2012

Resuman Sekolah Rimba

BAGIAN I 
gambar sekolah rimba
Pada tanggal 24 September 1999 Butet Manurung memulai perjalanannya menuju Kota Bangko, Jambi. Keberangkatannya dari terminal bus Rawamangun, Jakarta menuju Kota Bangko, Jambi membutuhkan waktu sekitar 22 sampai 26 jam. Setelah ia tiba di Kota Bangko, ia langsung menghubungi WARSI. Butet Manurung bekerja sebagai fasilitator pendidikan.
Dalam TNBD terdapat 3 kabupaten yaitu Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Muaro Tebo, Kabupaten Sarolangun. Ada sekitar 11 Temenggung (kepala rombong atau kelompok), dengan populasi sekitar 1.300 orang, data ini berdasarkan survey WARSI tahun 1997. Dalam 1 rombong ketemenggungan, ada beberapa rombong lagi yang terdiri dari beberapa bubung (keluarga). Biasanya setiap rombong disebut berdasarkan nama sungai besar di dekat mereka. kelompok yang pertama kalinya didatangi oleh Butet Manurung adalah rombong sungai Tengkuyungon. Saat itu, Butet hanya melihat dua orang laki-laki Orang Rimba, satunya bernama Cerinay yang berumur 21 Tahun. Ia datang untuk menunjukkan jalan kepada rombongan dari WARSI yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Satunya lagi bernama Ngandun (Bepak Terenong) yang berusia 40 tahun. Di Rimba, nama seseorang akan berunah jika ia sudah memiliki anak. Biasanya yang digunakan adalah nama anak pertama.
Ketika bertemu dengan istri dari bepak Terenong yaitu Indok Terenong, Butet kaget karena pada saat itu ia melihat Indok Terenong bertelanjang dada. Di Rimba, perempuan dewasa yang sudah menikah memang tidak mengenakan pakaian, hal ini dilakukan untuk efektivitas karena mereka menyusui bayi yang lahir hampir setiap tahun.

Raja-Raja Majapahit

Raja-raja Majapahit Kertajasa Jawardhana (1293 – 1309) Merupakan pendiri kerajaan Majapahit, pada masa pemerintahannya, Raden Wijaya d...